Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam
suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling
berinteraksi satu sama lain secara terus menerus / kontinu. Dalam sosiologi,
penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang
tertentu.
Masyarakat memiliki pengertian yang
hampir sama dengan penduduk yang membedakannya adalah masyarakat telah memiliki
hukum, adat, norma-norma, dan berbagai peraturan yang dibuat untuk ditaati.
Sehingga umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu kepada sekelompok
orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Kebudayaan memiliki beberapa poin
pengertian dari berbagai sumber, salah satumya seperti dibawah ini :
- Kebudayaan adalah cara berfikir dan cara merasa yang menyatakan diri
dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia yang membentuk kesatuan
sosial (masyarakat) dalam suatu ruang dan waktu.
- Kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup
pengetahuan kepercayaan seni, moral, hukum, adat serta kemampuan serta
kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
- Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan
cipta masyarakat. Karya yaitu masyaraakat yang menghasilkan tekhnologi dan
kebudayaan kebendaan yang terabadikan pada keperluan masyarakat. Rasa yang
meliputi jiwa manusia yaitu kebijaksanaan yang sangat tinggi di mana
aturan kemasyarakatan terwujud oleh kaidah-kaidah dan nilai-nilai sehingga
denga rasa itu, manusia mengerti tempatnya sendiri, bisa menilai diri dari
segala keadaannya.
Keterkaitan antara
penduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu
kesatuan. Memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya, Masyarakat berasal
dari penduduk yang telah berkembang dengan pola pikir yang telah maju,
sedangkan kebudayaan terbentuk dari masyarakat itu sendiri jadi semuanya saling
berkaitan.
Faktor-faktor demografi
yang mempengaruhi pertambahan penduduk
Secara umum dari hasil penelusuran terdapat tiga faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di
antaranya sebagai berikut:
1.
Kelahiran
Kelahiran
adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang
dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi
yang nyata dari fekunditas seorang wanita.
2.
Kematian
Kematian
adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu
populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per- 1000 individu
per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950
kematian per-tahun.
3.
Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah
peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam
banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan yang
baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya
musim dingin atau kerana over populasi.
Pengertian dan jenis migrasi, serta proses dan
akibat dari migrasi
Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan
perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga
migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar
wilayah satu negara saja.
Migrasi
merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan
penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat
nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional,
dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen
disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan
untuk menetap.
Jenis-jenis Migrasi:
Migrasi
dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal
tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
a.
Migrasi
Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya.
Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
1. Imigrasi, yaitu masuknya
penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
2. Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu
negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.
3. Remigrasi atau repatriasi,
yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.
b.
Migrasi Nasional, perpindahan penduduk yang terjadi didalam suatu Negara itu sendiri. Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
1.
Urbanisasi, Dari Desa ke
Kota.
2.
Transmigrasi, Dari Pulau ke Pulau.
3.
Ruralisasi, Dari Kota ke Desa.
4.
Evakuasi, Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman.
Pertumbuhan dan perkembangan
kebudayaan di Indonesia
Perkembangan budaya di Indonesia sejalan dengan
perkembangan iptek yang berkembang pesat saat ini. Tingkat ekonomi, pendidikan,
dan sosiologi turut mempengaruhi budaya di Indonesia. Perkembangan budaya
menunjukan adanya perubahaan dalam tubuh Negara yang bersangkutan. Perkembangan
budaya dalam suatu Negara biasanya tidak sebatas pada satu aspek saja tetapi
perkembangannya menyeluruh, tetapi perkembangannya tidak merata antara satu
aspek dengan aspek yang lainnya.
Sebagai contoh dapat dilihat
kebudayaan yang sudah dipengaruhi oleh kebudayaan lain yaitu cara berpakaian. Sekarang ini masyarakat Indonesia lebih menyukai berpakaian yang lebih
terbuka seperti bangsa barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat ketimuran
bangsa Indonesia yang dianggap berpakaian lebih sopan dan tertutup.
Tetapi masih banyak juga
kebudayaan yang masih terjaga keasliannya di Indonesia. Perkembangan kebudayaan harusnya sejalan dengan pengetahuan
masyarakat tentang budaya asli milik kita sendiri. Kesadaran memiliki dan ingin
menjaga akan membuat kebudayaan asli akan selalu terjaga kelestariaanya.
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
·
Kebudayaan
Hindu, Budha
Pada abad
ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan
atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5
ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat
dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak
menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama
itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai.
Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya
budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni
ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya
yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari,
dll.
·
Kebudayaan
Islam
Abad ke
15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka
islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu
terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di
Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan
dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara
damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah
negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit
yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah
Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara
Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di
Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang
dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota
pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah
yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh
yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya
Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr
Kalimantan.
Kesimpulan
Semua aspek diatas yang telah dijabarkan sebelumnya
memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Jika ada salah satu memiliki
perubahan maka akan berpengaruh dengan yang lainnya. Dari sekumpulan individu
yang berkumpul pada satu tempat yang bersamaan menjadi penduduk, kemudian
berkembang menjadi suatu masyarakat yang memiliki norma-norma didalam
kehidupan. Dan menjadikan itu sebagai suatu kebiasaan yang dijaga sebagai
kebudayaan masyarakat.
Semua itu kembali lagi ke
masayarakat itu sendiri setiap individu mau atau tidak mengerti dan menjaga
kebudayaan yang telah turun temurun sebagai warisan, atau meningalkan
kebudayaan sendiri karena telah terpengaruh oleh kebudayaan dari luar yang
dianggapnya sebangai kebebasan dalam bersosialisasi.
Referensi :
http://abiand.wordpress.com/