Senin, 19 Januari 2015

Hipotesis

MERUMUSKAN HIPOTESIS
A   Pengertian Hipotesis
      Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Atau bisa disebut juga sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
B   Perumusan Hipotesis
      Tahap-tahap pembentukan hipotesis pada umumnya sebagai berikut:
      1.      Penentuan masalah. Dasar penalaran ilmiah ialah kekayaan pengetahuan ilmiah yang biasanya timbul karena sesuatu keadaan atau peristiwa yang terlihat tidak atau tidak dapat diterangkan berdasarkan hukum atau teori atau dalil-dalil ilmu yang sudah diketahui. Dasar penalaran pun sebaiknya dikerjakan dengan sadar dengan perumusan yang tepat. Dalam proses penalaran ilmiah tersebut, penentuan masalah mendapat bentuk perumusan masalah.
      2.      Hipotesis pendahuluan atau hipotesis preliminer (preliminary hypothesis). Dugaan atau anggapan sementara yang menjadi pangkal bertolak dari semua kegiatan. Ini digunakan juga dalam penalaran ilmiah. Tanpa hipotesa preliminer, observasi tidak akan terarah. Fakta yang terkumpul mungkin tidak akan dapat digunakan untuk menyimpulkan suatu konklusi, karena tidak relevan dengan masalah yang dihadapi. Karena tidak dirumuskan secara eksplisit, dalam penelitian, hipotesis priliminer dianggap bukan hipotesis keseluruhan penelitian, namun merupakan sebuah hipotesis yang hanya digunakan untuk melakukan uji coba sebelum penelitian sebenarnya dilaksanakan.
      3.      Pengumpulan fakta. Dalam penalaran ilmiah, diantara jumlah fakta yang besarnya tak terbatas itu hanya dipilih fakta-fakta yang relevan dengan hipotesa preliminer yang perumusannya didasarkan pada ketelitian dan ketepatan memilih fakta.
      4.      Formulasi hipotes. Pembentukan hipotesa dapat melalui ilham atau intuisi, dimana logika tidak dapat berkata apa-apa tentang hal ini. Hipotesa diciptakan saat terdapat hubungan tertentu diantara sejumlah fakta. Sebagai contoh sebuah anekdot yang jelas menggambarkan sifat penemuan dari hipotesa, diceritakan bahwa sebuah apel jatuh dari pohon ketika Newton tidur di bawahnya dan teringat olehnya bahwa semua benda pasti jatuh dan seketika itu pula dilihat hipotesanya, yang dikenal dengan hukum gravitasi.
      5.      Pengujian hipotesa, artinya mencocokkan hipotesa dengan keadaan yang dapat diobservasi dalam istilah ilmiah hal ini disebut verifikasi(pembenaran). Apabila hipotesa terbukti cocok dengan fakta maka disebut konfirmasi. Terjadi falsifikasi(penyalahan) jika usaha menemukan fakta dalam pengujian hipotesa tidak sesuai dengan hipotesa, dan bilamana usaha itu tidak berhasil, maka hipotesa tidak terbantah oleh fakta yang dinamakan koroborasi(corroboration). Hipotesa yang sering mendapat konfirmasi atau koroborasi dapat disebut teori.
      6.      Aplikasi/penerapan. apabila hipotesa itu benar dan dapat diadakan menjadi ramalan (dalam istilah ilmiah disebut prediksi), dan ramalan itu harus terbukti cocok dengan fakta. Kemudian harus dapat diverifikasikan/koroborasikan dengan fakta.

FORMAT HIPOTESIS
1. Hipotesis tentang perbedaan vs hubungan
      Hipotesis jenis ini merupakan hipotesis tentang hubungan analitis yakni secara analisis menyatakan hubungan atau perbedaan satu sifat dengan sifat lainnya. Hipotesis tentang hubungan adalah pernyataan rekaan yang menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis ini mendasari teknik penelitian korelasional atau regresi. Hipotesis tentang perbedaan adalah pernyataan yang menyatakan adanya ketidaksamaan antarvariabel tertentu karena adanya pengaruh yang berbeda-beda. Hipotesis ini mendasari teknik penelitian komparatif.

2. Hipotesis kerja vs hipotesis nol
      Hipotesis kerja adalah pernyataan rekaan yang hasil pengujiannya diterima, sedangkan hipotesis nol adalah penyataan rekaan yang hasil pengujiannya ditolak. Dalam rangka pengolahan data hipotesis ini disebut hipotesis stastistik. Jadi dalam sebuah penelitian dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, terdapat dua macam hipotesis, yaitu :
      A. Hipotesis penelitian yang diungkapkan dalam bentuk kalimat pernyataan. Misalnya, terdapat hubungan atau perbedaan anatara variabel x dengan variabel y. hipotesis tersebut dilambangkan dengan ‘Ha” atau “H1” apabila terdapat hubungan dan “H0” apabila tidak terdapat hubungan atau perbedaan.
      B. Hipotesis statistik adalah hipotesis yang dilambangkan dengan rumus-rumus statistik. Misalnya, terdapat hubungan antara  variabel x dengan variabel y, untuk “H0” dilambangkan dengan Py = 0 dan “Ha” / “H1” dilambangkan dengan Py > 0. Sedangkan apabila hipotesis penelitiannya “terdapat perbedaan variabel x dengan variabel y, maka hipotesis statistiknya untuk “H0” dilambangkan dengan M = 0 dan untuk “Ha” / “H1” dilambangkan dengan M ≠ 0.


3. Hipotesis ideal vs common sense (akal sehat)
      Hipotesis common sense biasanya menyatakan hubungan kegiatan terapan. Misalnya, hubungan antara tenga kerja dengan luas garapan, hubungan antara tenaga kerja dengan jumlah siswa ddalam satu kelas. Sebaliknya, hipotesis yang menyatakan hubungan yang kompleks dinamakan hipotesis ideal. Hipotesis ini bertujuan untuk menguji adanya hubungan yang logis antara keseragaman-keseragaman pengalaman empiris. Misalnya, kita mempunyai keseragaman empiris dan hubungan antar sekolah; sekolah yang berlokasi di tengah-tengah pemukiman penduduk, sekolah yang berlokasi di tengah-tengah pusat perbelanjaan, sekolah yang berlokasi di tengah-tengah lingkungan industri, sekolah yang berlokasi di tengah-tengah perkantoran dan sebagainya. Contoh, hubungan anatar prestasi belajar siswa dengan sekolah yang berlokasi di pusat perbelanjaan, hubungan motivbasi belajart siswa dengan sekolah yang di tengah-tengah pemukiman penduduk.

RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan seluruh penelitian yang tertuang dalam satu kesatuan naskah secara ringkas, jelas dan utuh. Rancangan penelitian dibuat dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian dapat dijalankan dengan baik , benar dan lancer. Rancangan penelitian bermanfaat yakni sebagai berikut :

1.  Memberi pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitian.
2.  Menentukan batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian.
3. Member gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan memberi gambaran tentang macam-macam kesulitan yang akan dihadapi pada saat melakukan penelitian. 

Rancangan penelitian lebih menekankan pada aspek baik atau tidak baikdan sangat tergantung pada derajat akurasi yang diinginkan olehpeneliti, derajat pembuktian hipotesis, dan tingkat perkembangan danilmu pengetahuan yang menjadi perhatian.