Perencanaan
organisasional mempunyai dua maksud yaitu, perlindungan dan kesepakatan (protective and affirmative). Maksud
dari perlindungan adalah meminimilisasi resiko dengan mengurangi ketidak
pastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan
menejerial yang berhubungan. Sedangkan maksdu dari kesepakatan adalah untuk
meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional. Disamping itu, tujuan
perencanaan adalah membentuk usaha terkoordinasi dalam organisasi. Tanpa adanya
perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya
ketidak etisienan. Akan tetapi, tujuan mendasar dari perencanaan adalah
membantu organisasi mencapai tujuannya.
Pedoman
umum ketika mengorganisasi sumber daya-sumber daya menurut Henry Fayol dapat dikemukakan
dalam 16 pedoman yaitu pedoman kerja,
wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan perintah, kesatuan pengarahan,
mengutamakan kepentingan organisasi di atas keperntingan sendiri, penggajian
pegawai, pemusatan, hirarki, ketertiban, stabilitas kodisi karyawan, prakarsa,
menghidari adanya pengaturan birokrasi dan kertas kerja, semangat kesatuan dan
semnagat korps, dan yang terakhir adalah keadilan dan kejujuran yang harus di
junjung tinggi.
Pembagian
tenaga kerja memiliki beberapa keuntungan dan kerugian. Keuntungan dalam
pembagian tenaga kerja adalah pekerja dapat berspesialisasi dalam tugas
tertentu sehingga keterampilan tugas tertentu akan meningkat, tenaga kerja
tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain, pekerja dapat memusatkan
diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien, dan
pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan
proses keseluruhan. Sedangkan kerugian dalam pembagian tenaga kerja adalah
pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang
mengabaikan variabel manusia dan kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi
sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun.
Dalam
perintah seorang manajer yang diterima dalam jangka panjang menurut Chester
Barnad akan semakin banyak apabila terdapat hal-hal mengenai saluran formal
dari komunikasi digunakan oleh manager dan dikenal semua anggota organisasi,
tiap anggota organisasi telah menerima saluram komunikasi formal melalui mana
dia menerima perintah, lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat
langsung, rantai komando yang lengkap, manajer memiliki
keterampilan komunikasi yang memadai, manajer menggunakan lini
komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional dan suatu perintah secara
otentik memang berasal dari manajer.