PERUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN
A.
PERUMUSAN MASALAH
1. Pengertian
dan Fungsi Perumusan Masalah
Dalam sebuah penelitian, rumusan
masalah menjadi salah satu tahap yang sangat penting. Tanpa perumusan masalah,
suatu penelitian akan menjadi sia-sia. Hal ini dikarenakan perumusan masalah
merupakan pendorong sehingga dilakukan suatu penelitian. Selain itu, rumusan
masalah juga berfungsi sebagai pedoman atau fokus dari suatu penelitian.
Artinya bahwa, rumusan masalah akan menentukan jenis data-data apa saja yang
diperlukan untuk kegiatan penelitian dan data apa yang tidak diperlukan oleh
peneliti.
Perumusan
masalah penelitian
dapat dibedakan dalam dua sifat, meliputi perumusan masalah deskriptif, apabila
tidak menghubungkan antar fenomena, dan perumusan masalah eksplanatoris,
apabila rumusannya menunjukkan adanya hubungan atau pengaruh antara dua atau
lebih fenomena.
Ada beberapa variasi dalam
penempatan perumusan masalah penelitian. Ada yang menempatkan di bagian awal
dari suatu sistematika penelitian, ada yang menempatkan setelah latar belakang
atau bersama dengan latar belakang penelitian, atau menempatkannya setelah
tujuan penelitian. Tapi, hal ini tidak terlalu penting dan tidak akan
mengganggu kegiatan penelitian. Yang terpenting adalah bagaimana kegiatan
penelitian itu dapat dilakukan dengan rumusan masalah tersebut sebagai pedoman
dari kegiatan penelitian. Artinya bahwa suatu kegiatan penelitian harus
konsisten dengan judul dan rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Sumber Masalah
untuk Penelitian
Menurut Turney dan Noble (1971,
dalam Danim 2003), sumber masalah
penelitian empiris dapat berasal dari:
a.
Pengalaman pribadi
b. Keterangan yang diperoleh secara
kebetulan.
c. Kerja dan kontrak professional.
d. Pengujian dan pengembangan teori
yang ada.
e. Analisis literatur profesional dan
hasil-hasil penelitian sebelumnya.
f. Laporan
masyarakat.
g. Keluhan
pasien.
h. Diskusi ilmiah
dan seminar keilmuan.
Pertimbangan dalam memilih masalah
penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti,
meliputi:
a. Masalah masih baru. Masalah yang akan diteliti masih baru
dalam arti belum pernah diteliti oleh
orang lain,
orang lain,
b. Aktual. Masalah tersebut benar-benar terjadi di masyarakat.
c. Praktis.
Masalah penelitian harus mempunyai nilai praktis, artinya hasil penelitian
harus bermanfaat terhadap kegiatan
praktis.
d. Memadai/proporsional. Masalah penelitian harus dibatasi
ruang lingkupnya tidak terlalu luas dan tidakterlalu sempit.
e. Sesuai
dengan kemampuan peneliti. Seseorang yang akan meneliti harus mempunyai kemampuan penelitian dan kemampuan pada bidang yang akan
ditelitinya
f. Sesuai dengan kemampuan pemerintah. Masalah-masalah yang
bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah,
undang-undang atau adat-istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena akan menemukan hambatan
g. Ada yang mendukung. Setiap penelitian membutuhkan biaya,
tidak jarang penelitian yang menarik akan mendapat sponsor dari instansi-instansi pemerintah dan swasta.
3. Cara Merumuskan Masalah
Rumusan masalah penelitian mempunyai
beberapa syarat:
a. Dikemukakan dalam kalimat tanya atau bersifat interogatif.
b. Rumusan hendaknya bersifat khas, tidak bermakna ganda.
c. Bila terdapat banyak pertanyaan
penelitian, maka harus ditanyakan secara terpisah.
d. Rumusan hendaklah padat dan jelas.
e. Rumusan masalah harus berisi
implikasi adanya data untuk memecahkan masalah
f. Perumusan
masalah haruslah dibatasi lingkupnya, sehingga memungkinkan penarikan simpulan yang tegas. Kalau disertai rumusan masalah yang
bersifat umum, hendaknya disertai penjabaran-penjabaran yang
spesifik dan operasional.
Pada umumnya rumusan masalah diawali dengan kalimat sebagai
berikut:
a. Berdasarkan
uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, dapatdirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: atau:
b. Uraian ringkas dalam latar belakang masalah di atas memberi
dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan
penelitian berikut: atau:
c. Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
4. Kesukaran dalam Perumusan Masalah
a. Tidak semua masalah di
lapangan dapat diuji secara empiris.
b. Tidak ada pengetahuan atau tidak
diketahui sumber atau tempat mencari masalah-masalah.
c. Kadang kala si peneliti dihadapkan
kepada banyak sekali masalah penelitian, dan sang peneliti tidak dapat memilih masalah mana yang lebih baik untuk
dipecahkan.
d. Adakalanya masalah cukup
menarik, tetapi data yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut sukar diperoleh.
e. Peneliti tidak tahu
kegunaan spesifik yang ada di kepalanya dalam memilih masalah.
B. TUJUAN
PENELITIAN
Pada dasarnya, tujuan penelitian
adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan
dalam suatu rumusan masalah atau untuk pengembangan pengetahuan. Oleh karena
itu, tujuan penelitian harus sesuai (sinkron) dengan masalah yang telah
dirumuskan.
Adapun kriteria dalam merumuskan
tujuan penelitian,yaitu:
a. Tujuan dinyatakan
secara jelas dan operasional
b. Tujuan diarahkan
sesuai dengan rumusan masalah
c. Memberi arah tentang sasaran yang
ingin dicapai